PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ISLAM 1 DURENAN TRENGGALEK

AINUR RAHMA, 1721143038 (2018) PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ISLAM 1 DURENAN TRENGGALEK. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (771kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (98kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (209kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (575kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (227kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (677kB) | Preview
[img] Text
BAB V.pdf

Download (226kB)
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (138kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (186kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Ainur Rahma, NIM. 1721143038, 2018, Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menciptakan Budaya Religius Di Sekolah Menengah Kejuruan Islam 1 Durenan Trenggalek, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Dosen Pembimbing Abdulloh Chakim, M.Pd. Kata Kunci: Guru Pendidikan Agama Islam, Budaya Religius. Penelitian ini dilatar belakangi oleh sebuah fenomena yang akhir-akhir ini banyak terjadi pergeseran nilai etika sosial pada peserta didik dan rendahnya akhlak, seperti tidak mempunyai sopan santun dalam beretika, suka berbohong, tidak saling menghormati satu dengan yang lain, iri, dengki, rakus, sombong, dan sebagainya. Dari permasalahan tersebut para guru khususnya pendidikan agama Islam memiliki tugas dan peran untuk menciptakan budaya religius di sekolah. Dalam hal ini peneliti membahas terkait peran guru pendidikan agama Islam dalam menciptakan budaya religius di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek. Fokus dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana peran guru PAI dalam menciptakan budaya religius dari nilai siddiq peserta didik di SMK 1 Islam Durenan Trenggalek? (2) Bagaimana peran guru PAI dalam menciptakan budaya religius dari nilai tasamuh peserta didik di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek? (3) Bagaimana peran guru PAI dalam menciptakan budaya religius dari nilai tawadhu peserta didik di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek?. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui peran guru PAI dalam menciptakan budaya religius dari nilai siddiq peserta didik di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek. (2) Untuk mengetahui peran guru PAI dalam menciptakan budaya religius dari nilai tasamuh peserta didik di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek. (3) Untuk mengetahui peran guru PAI dalam menciptakan budaya religius dari nilai tawadhu peserta didik di SMK Islam 1 Durenan Trenggalek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis peneltian deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bersifat menggambarkan, menuturkan, dan menafsirkan data yang ada dan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan data tersebut bersifat pertanyaan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data mengguanakan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi/penyimpulan data. Sedangkan pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjang keikutsertaan, ketekunan/keajegan pengamatan, dan triangulasi (triangulasi sumber dan triangulasi metode). Hasil penelitiannya yaitu (1) Peran guru PAI dalam menciptakan budaya religius dari nilai siddiq/kejujuran peserta didik SMK Islam 1 Durenan Trenggalek adalah Guru PAI sebagai penasehat selalu mengarahkan/menasehati peserta didiknya untuk berperilaku jujur, karena kalau kita ingin dipercaya orang maka kejujuran menjadi kuncinya. Guru PAI sebagai contoh dan teladan untuk peserta didiknya, misalnya guru memberikan contoh dan mengajarkan kepada peserta didik sopan santun dalamhal pinjam meminjam, apabila mau menggunakan barang milik orang lain selalu memohon izin dan setelah selesai harus dikembalikan; Guru PAI sebagai fasilitator yaitu mengadakan pos kehilangan dan benda tak bertuan yang berfungsi sebagai tempat penampungan benda-benda yang ditemukan oleh setiap warga sekolah, baik yang ada pemiliknya maupun tidak ada pemiliknya, bagi warga sekolah yang merasa kehilangan sesuatu setiap saat bisa datang ke pos tersebut untuk mencari apakah barang miliknya yang hilang ada ditemukan orang lain dan diserahkan ke pos tersebut. Selain itu dengan adanya kantin alfamart, disini peserta didik dilatih untuk menjadi kasir dan menjaga kantin dengan baik dan jujur, melayani pembeli dengan ramah dan sopan. (2) Peran guru PAI dalam mengembangkan perilaku tasamuh/toleransi peserta didik SMK Islam 1 Durenan Trenggalek salah satunya dalam pembelajaran, yaitu guru sebagai fasilitator, guru PAI menghindari adanya perselisihan dan perdebatan pendapat antara kepercayaan mazhab yang dianut pada peserta didik, misalnya dalam perbedaan tentang memakai do’a qunut atau tidak, selalu bersikap hormat dan menghargai terhadap pendapat yang diutarakan oleh peserta didik; Mengajak para peserta didik untuk harus terlibat dan berbaur dengan yang lainnya dalam kegiatan sosial maupun budaya, seperti acara amal bakti, kerja bakti, jum’at bersih, binadzor (tadarus bergilir), sehingga peserta didik itu tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya, anak dari orang kaya ataupun miskin dan yang pintar atau yang kurang pintar; Sebagai inspirasi, melalui pembelajaran didalam kelas, yaitu seorang guru PAI mendidik para peserta didiknya dengan kisah qur’ani dan nabawi, jadi dengan cara menceritakan kisah-kisah yang ada pada al-qur’an diharapkan para siswa mampu meniru sikapsikap yang baik yang tertuang dalam kisah itu. (3) Peran guru dalam mengembangkan perilaku tawadhu/rendah hati peserta didik SMK Islam 1 Durenan Trenggalek yaitu melalui nasehat, misalnya guru PAI selalu menyuruh dan menasehati agar selalu bertawadhu kepada bapak/ibu guru dan kepada orang yang lebih tua, selalu menyapa (mengucap salam), bersalaman terhadap guru-gurunya jika bertemu, dan menunduk ketika berpapasan dengan orang yang lebih tua; melalui teladan, misalnya saja dalam hal berpakaian, bersikap, serta bertutur kata yang baik dan santun dalam lingkungan sekolah maupun dalam aktifitas diluar sekolah; melalui pembiasaan, yaitu selalu membiasakan berpakaian rapi baik di dalam maupun diluar sekolah, membiasakan mengucap salam jika bertemu dengan orang lain dan mencium tangan bapak/ibu guru ataupun mengucap salam ketika mau masuk kedalam ruangan, kemudian dengan adanya budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun).

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Pendidikan > Pendidikan Menengah Pertama
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: 1721143038 AINUR RAHMA
Date Deposited: 26 Sep 2018 04:16
Last Modified: 26 Sep 2018 04:16
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/9276

Actions (login required)

View Item View Item