STRATEGI GURU DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA ANAK USIA DINI DI RA AL-WATHONIYAH JABON KALIDAWIR TULUNGAGUNG

ANNISA ROFIKA SARI, 2811133038 (2017) STRATEGI GURU DALAM PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL PADA ANAK USIA DINI DI RA AL-WATHONIYAH JABON KALIDAWIR TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (469kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (85kB)
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (312kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (553kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (514kB) | Preview
[img] Text
BAB V.pdf

Download (215kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (147kB)
[img] Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (371kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “ Strategi Guru dalam Pengembangan Kecerdasan Spiritual pada Anak Usia Dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung” ini ditulis oleh Annisa Rofika Sari, NIM 2811133038 pembimbing Dr. H. Abdul Manab, M.Ag. Kata kunci: Strategi guru, Kecerdasan spiritual, Anak usia dini Penelitian ini dilatar belakangi dengan barometer yang selama ini kebanyakan orang tua dan pendidik merasa bangga apabila anak-anaknya memiliki prestasi yang baik dalam kecerdasan intelektualnya saja, dengan adanya hal tersebut bahwa ada yang lebih penting untuk dikembangkan yaitu kecerdasan spiritual dalam diri anak. Karena kecerdasan spiritual (SQ) membatu seseorang untuk menemukan makna hidup dan kebahagiaan dalam hidupnya. Dapat diketahui bahwa untuk apa mempunyai kecerdasan intelektual yang tinggi apabila hidupnya tidak bahagia, maka dari itu kecerdasan spiritual harus dikembangkan pada diri anak mulai sejak dini. Karena anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Maka dari itu sebagai pendidik Roudatul Anfal ALWathoniyah Jabon Kalidawir dalam pengembangan kecerdasan spiritual memerlukan strategi yang tepat agar anak didiknya memiliki kecerdasan spiritual yang baik. Fokus penelitian dalam skripsi ini adalah (1) Bagaimana persiapan guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA ALWathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung? (2) Bagaimana strategi penyampaian guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA ALWathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung? (3) Bagaimana strategi evaluasi dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA ALWathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung? (4) Apa implikasi dari strategi guru dalam pengemabangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA ALWathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung? Skripsi ini bertujuan, (1) Untuk memahami persiapan guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung, (2) Untuk memahami strategi penyampaian guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak uusia dini di RA ALWathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung, (3) Untuk memahami strategi evaluasi dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA ALWathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung, (4) Untuk memahami implikasi dari strategi guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dimana peneliti bertindak sebagai instrument atau kunci utama dengan cara deskriptif. Pendekatan yang digunakan yaitu dengan pendekatan studi kasus, studi kasus adalah meneliti fenomena kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya. Data yang diperoleh yaitu dari data primer dan sekunder yang diperoleh dari lapangan. Metode pengumpulan data dengan menggunakan xv observasi partisipan pasif karena dalam penelitian ini peneliti tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut, wawancara mendalam agar peneliti mendapat informasi yang lebih mendalam, dan dokumentasi. Setelah peneliti mengadakan penelitian dengan menggunakan metode diatas, terkait dengan strategi guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual pada anak usia dini di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung, maka dapat disimpulkan bahwa strategi guru yang pertama yaitu dengan membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), tetapi didalam pendidikan Raudhatul Athfal diistilahkan dengan RKH (Rencana Kegiatan Harian). Di dalam RKH ini guru merancang strategi yang cocok untuk digunakan yang sesuai dengan tema, sehingga anak mudah untuk memahaminya. Anak didik di RA AL-Wathoniyah Jabon ketika berada dilingkungan sosial orang juga juga mempersiapkan anaknya untuk belajar ke TPQ, agar ilmu keagamaan anak bertambah. Strategi penyampaian guru dalam pengembangan kecerdasan spiritual yaitu guru menggunakan strategi pembelajaran ekspositori, dimana guru berperan penting dalam proses pembelajaran. Menggunakan pembelajaran bercerita dari kisah tokoh yang memiliki spiritual tinggi, melibatkan anak dalam melaksanakan ibadah shalat, dan pembiasaan dalam berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Terkait dengan strategi yang digunakan guru RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung dengan melihat kondisi anak, karena kondisi anak itu mempengaruhi proses pembelajaran seusia mereka. Dan orang tua juga berpartisipasi dalam pemberian pengajaran terkait dengan keagamaan karena peran tua juga penting dalam pengembangan kecerdasan spiritual yaitu dengan cara pemberian keteladanan dan pembiasaan serta kasih sayang pada anak. Kemudian terkait dengan evaluasi, bahwa disetiap pembelajaran harus diadakan evalusi agar guru bisa mengukur kemampuan yang dimiliki anak dan memberikan makna dari nilai tersebut. Di RA AL-Wathoniyah Jabon Kalidawir Tulungagung evaluasi yang digunakan terkait dengan pengembangan spiritual anak, guru dengan memberikan tes, tanya jawab setelah selesai pembelajaran serta pemberian tugas. Dan di RA AL-Wathoniyah mengenai hasil belajar anak tidak menggunakan rangking tetapi hasilnya dalam bentuk pernyataan. Dalam pengembangan kecerdasan spiritual orang tua juga ikut mengevalusi untuk mengetahui tumbuh kembang anak.Implikasi dari strategi yang telah digunakan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode bercerita maka anak lebih senang dalam belajar dan anak merespon dengan baik. Kemudian guru mengajak anak didik bercerita tentang kisah-kisah nabi atau kisah-kisah yang berkait dengan keagamaan (spiritual). Dengan melalui pembiasaan guru, karena dengan pembiasaan maka anak akan mengikuti dan melaksanakan , yaitu dengan pembiasaan setiap melakukan pekerjaan di awali dengan membaca doa, dibiasakan berperilaku jujur, bertingkah laku yang baik dan sopan.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Pendidikan > PAUD
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: 2811133038 ANNISA ROFIKA SARI
Date Deposited: 18 Aug 2017 07:57
Last Modified: 18 Aug 2017 07:57
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/5794

Actions (login required)

View Item View Item