MAKNA NUSYÛZ DALAM PANDANGAN ULAMA PEREMPUAN NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN KEDIRI

SYEHRINA MAULIDA, 17102163066 (2020) MAKNA NUSYÛZ DALAM PANDANGAN ULAMA PEREMPUAN NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN KEDIRI. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (240kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (10kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (338kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (424kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (114kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (135kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (285kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (8kB) | Preview
[img] Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (152kB)

Abstract

ABSTRAK Syehrina Maulida, NIM 17102163066, Makna Nusyûz dalam Pandangan Ulama Perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri, Jurusan Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, IAIN Tulungagung, 2020, Pembimbing Dr. H. Ahmad Muhtadi Anshor, M.Ag. Kata Kunci: Nusyûz, Ulama Perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh anggapan bahwa nusyûz identik pelakunya adalah perempuan, padahal suami juga bisa dikatakan berbuat nusyûz jika ia bersikap kasar kepada istrinya. Hal ini yang menjadi alasan peneliti memfokuskan pada pandangan ulama perempuan, bagaimana perempuan yang selalu di identikkan sebagai pelaku nusyûz memandang nusyûz itu sendiri, apakah pelakunya selalu diidentikkan dengan istri atau juga bisa dari suami. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.) Bagaimana pandangan ulama perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri mengenai nusyûz 2.) Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya nusyûz dalam pandangan ulama perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri 3.) Apa akibat yang ditimbulkan dari nusyûz dalam pandangan ulama perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1.) Untuk mengetahui pandangan ulama perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri mengenai nusyûz 2.) Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya nusyûz dalam pandangan ulama perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri 3.) ntuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari nusyûz dalam pandangan ulama perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dan jenis penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dan penalaran induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1.) Menurut ulama perempuan Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah di Kabupaten Kediri, dalam mengartikan nusyûz tidak jauh berbeda, nusyûz berarti perbuatan durhaka, membangkang, keluar dari ketaatan, dan lalai dari apa yang menjadi tanggung jawabnya dalam berumah tangga. Akan tetapi terdapat perbedaan dari segi pelaku nusyûz. Ada yang berpendapat bahwa nusyûz identik pelakunya adalah istri, dan ada yang berpendapat bahwa nusyûz tidak hanya identik dilakukan oleh istri, namun nusyûz juga bisa dilakukan oleh suami bila suami tidak menafkahi istri. 2.) Diantara faktor nusyûz ada faktor dari dalam diri istri sendiri, adanya faktor sebab akibat karena suami yang nusyûz menyebabkan istri enggan melakukan kewajiban, dan masalah lain yang muncul seperti masalah ekonomi. 3.) Akibat dari nusyûz istri akan kehilangan hak nafkah dan hak gilir jika suaminya poligami, selain itu nusyûz akan berdampak pada keharmonisan rumah tangga bahkan pada keturunan dan keluarga.

Item Type: Skripsi
Subjects: Hukum > Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah Dan Ilmu Hukum > Hukum Keluarga Islam
Depositing User: 17102163066 SYEHRINA MAULIDA
Date Deposited: 27 Jan 2020 02:18
Last Modified: 27 Jan 2020 02:18
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/14342

Actions (login required)

View Item View Item