PROFIL METAKOGNISI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SPLDV BERDASARKAN GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF

PUTRI FIRDAUSYIN, 17204153165 (2019) PROFIL METAKOGNISI SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SPLDV BERDASARKAN GAYA KOGNITIF REFLEKTIF DAN IMPULSIF. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (834kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (301kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (164kB) | Preview
[img] Text
BAB I.pdf

Download (525kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (692kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (348kB)
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (242kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB VI.pdf

Download (100kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (240kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Putri Firdausyin, 17204153165, 2019. Profil Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Masalah SPLDV Berdasarkan Gaya Kognitif Reflektif dan Impulsif, Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, pembimbing Miswanto, M.Pd. Kata Kunci: Metakognisi, SPLDV, Gaya Kognitif Reflektif, Gaya Kognitif Impulsif. Permasalahan pada proses pembelajaran yang sering terjadi adalah rendahnya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika kususnya pada soal cerita. Padahal konsep-konsep yang digunakan telah diajarkan sebelumnya, namun siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam memahami soal sehingga tidak mampu memisalkan dan merubah persamaan ke dalam model matematika. Selain itu, siswa juga masih kebingungan dalam menentukan konsep yang berkaitan, dan memilih metode yang digunakan sehingga siswa tidak mampu menyelesaikan soal dengan benar. Siswa juga tidak dapat mengontrol dan merefleksi hasil berpikirnya sendiri, siswa masih mengandalkan bantuan dari guru. Sehingga mengakibatkan hasil belajar yang rendah. Dengan demikian metakognisi berpengaruh terhadap pemecahan masalah yang dilakukan siswa, sedangkan pemecahan masalah pada siswa berkaitan dengan gaya kognitif siswa. Gaya kognitif dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu, gaya kognitif reflektif dan impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metakognisi siswa dengan gaya kognitif reflektif dalam menyelesaikan masalah SPLDV dan untuk mendeskripsikan metakognisi siswa dengan gaya kognitif impulsif dalam menyelesaikan masalah SPLDV. Dalam penelitian ini, menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII A MTs Al Ma’arif Tulungagung. Sedangkan, metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Tes yang diujikan ada 2, yaitu tes Matching Familiar Figure Test (MFFT), dan tes pemecahan masalah. Tes MFFT yang diujikan diikuti oleh 36 siswa, dan menghasilkan 16 siswa dengan gaya kognitif reflektif, dan 20 siswa dengan gaya kognitif impulsif. Dan tes pemecahan masalah yang terdiri dari 3 butir soal uraian yang diselesaikan dalam waktu 60 menit yang diikuti oleh 2 siswa yang terpilih dengan gaya kognitif reflektif dan 2 siswa yang tepilih dengan gaya kognitif impulsif. Hasil dari penelitian ini diperoleh suatu gambaran tentang metakognisi siswa, yaitu siswa dengan gaya kognitif reflektif hampir memenuhi ketiga aspek metakognisi, yaitu pada aspek perencanaan (planning) siswa mampu memahami maksud dan tujuan dari soal yang diberikan, namun belum mampu merancang rencana yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan, pada aspek xx pemantauan (monitoring) siswa mampu melaksanakan strategi/ cara yang sudah direncanakan dengan menuliskan secara rinci dan baik cara yang digunakan, rumus, maupun perhitungannya dalam menyelesaikan masalah, pada aspek evaluasi (evaluation), siswa meneliti kembali hasil yang telah ia tetapkan. Sedangkan, siswa dengan gaya kognitif impulsif hanya memenuhi beberapa indikator dalam aspek metakognisi, yaitu aspek perencanaan (planning) siswa mampu memahami maksud dan tujuan dari soal yang diberikan, namun belum mampu merancang rencana yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan, pada aspek pemantauan (monitoring) siswa belum mampu melaksanakan strategi/ cara yang sudah direncanakannya dan tidak dapat menetapkan hasil dengan baik, pada aspek evaluasi (evaluation) siswa belum meneliti kembali hasil yang dia tetapkan, sehingga memperoleh kesimpulan jawaban yang tidak tepat

Item Type: Skripsi
Subjects: Matematika
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Tadris Matematika
Depositing User: 17204153165 PUTRI FIRDAUSYIN
Date Deposited: 22 Apr 2019 06:36
Last Modified: 22 Apr 2019 06:36
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/10513

Actions (login required)

View Item View Item