DALANG PEREMPUAN DALAM ARUS ISLAMISASI: Studi terhadap Dalang Perempuan Wayang Purwa di Tulungagung

SELI MUNA ARDIANI, 1732143029 (2018) DALANG PEREMPUAN DALAM ARUS ISLAMISASI: Studi terhadap Dalang Perempuan Wayang Purwa di Tulungagung. [ Skripsi ]

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (370kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (13kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (399kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (380kB) | Preview
[img] Text
BAB III.pdf

Download (355kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (451kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (193kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (202kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “DALANG PEREMPUAN DALAM ARUS ISLAMISASI: Studi terhadap Dalang Perempuan Wayang Purwa di Tulungagung” ini ditulis oleh Seli Muna Ardiani, NIM. 1732143029, Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah, IAIN Tulungagung dibimbing oleh Dr. Maftukhin, M.Ag dan Dr. Ngainun Naim, M.HI. Kata Kunci : Dalang Perempuan, wayang, identitas, Islamisasi, dan transformasi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keberadaan dalang perempuan wayang purwa yang kurang mendapat perhatian, baik dalam masyarakat maupun kajian akademik. Sebagai kelompok sosial tertentu, dalang perempuan mengalami tantangan yang jauh lebih besar jika dibanding dengan dalang laki-laki. Status gender perempuan menyebabkan subordiasi dalam arus dominan, khusunya pada dominasi budaya patriarki. Selain arus dominasi itu, arus Islamisasi juga membawa dampak besar bagi dalang perempuan. Ia mengalami transformasi diri pada bentuk identitas baru dalang yang sama sekali berbeda dengan identitas dalang pada umumnya. Spesifikasi penelitian ini adalah dua dalang perempuan wayang purwa di Tulungagung, yakni Nyi Arum Asmarani dan dalang Sri Basinem Purbo Mawacaritha. Permasalahan di atas akan diteliti melalui pertanyaan penelitian berikut: 1) Bagaimana identitas dalang dalam kebudayaan Jawa? 2) Bagaimana subordinasi dan posisi dalang perempuan? 3) Bagaimana dalang perempuan mempertahankan eksistensinya di tengah arus masyarakat yang semakin terislamkan? Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif, dengan metode etno-feminisme. Ditinjau dari segi tempat dilaksanakannya penelitian, penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Selanjutnya, analisis data yang akan digunakan, merupakan penelitian deskriptif analitis. Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah: Pertama, identitas dalang dalam kebudayaan Jawa sangatlah khas, sebab ia dipercayai sebagai seseorang yang mampu menjaga harmonisasi sosial dan alam. Ini dapat dilihat melalui pola pikir masyarakat Jawa yang selalu bergerak ke atas menuju kesempurnaan. Kedua, dalang perempuan mendapatkan tantangan yang jauh lebih berat dibandingkan dalang laki-laki. Permasalahan yang pada umumnya dialami adalah problem fisik: suara, sabetan wayang, memainkan keprak, dan reproduksi. Hal lain adalah problem dari luar: pelemahan dengan cara anggapan remeh dari dalang, sinden, dan yogo senior. Ketiga, di tengah arus Islamisasi, ada dalang perempuan yang mengalami transformasi diri dari identitas kultural kepada identitas Islami. Transformasi ini terjadi pada diri Nyi Arum. Bentuk lainnya, ada dalang perempuan yang tetap mempertahankan identitas kulturalnya. Kategori terakhir terjadi pada dalang Purbo.

Item Type: Skripsi
Subjects: Filosofi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: 1732143029 Seli Muna Ardiani
Date Deposited: 05 Sep 2018 08:05
Last Modified: 05 Sep 2018 08:05
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/9270

Actions (login required)

View Item View Item