STRATEGI KYAI DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA RELIGIUS PADA MASYARAKAT DI PONDOK PESANTREN MANARUL IMAN SIYOTOBAGUS-BESUKI-TULUNGAGUNG (Studi Kasus Seorang Kyai di Desa Siyotobagus-Besuki-Tulungagung)

ENTI KARIMATUL UMMAH, 2811133084 (2017) STRATEGI KYAI DALAM MENCIPTAKAN BUDAYA RELIGIUS PADA MASYARAKAT DI PONDOK PESANTREN MANARUL IMAN SIYOTOBAGUS-BESUKI-TULUNGAGUNG (Studi Kasus Seorang Kyai di Desa Siyotobagus-Besuki-Tulungagung). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (608kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (334kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (102kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (264kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (388kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (136kB) | Preview
[img] Text
bab 4.pdf

Download (436kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (308kB)
[img] Text
BAB 6.pdf

Download (233kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (167kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Strategi kyai dalam Menciptakan Budaya Religius pada Masyarakat di Pondok Pesantren Manarul Iman Siyotobagus-Besuki-Tulungagung” ini ditulis oleh Enti Karimatul Ummah,NIM 2811133084, pembimbing Drs.H. Muwahid Sulhan, M.Ag Kata kunci : Strategi kyai, Budaya Religius, Masyarakat Desa Siyotobagus dulunya merupakan suatu desa yang masyarakatnya sangat minim pengetahuan tentang ilmu Agama. Hal itu terlihat dari kegiatan sehari-hari mereka yang hanya sibuk untuk mencari uang. Ibu-ibu rumah tangga banyak memanfaatkan waktu luangnya hanya untuk mengobrol dengan kumpulan ibu-ibu lainnya tanpa ada manfaat.Selain itu, di desa Siyotobagus juga masih sepi akan kegiatan keagamaannya. Mushola-mushola hanya dipakai untuk sholat jama’ah dan belajar Al-Qur’an. Itu pun yang mengikuti hanya beberapa orang lansia dan anak kecil-kecil. Banyak masyarakat terutama remaja yang belum memahami pentingnya ilmu agama. Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Masyarakat seperti ini sangat membutuhkan adanya sosok ulama yang bisa membenahi kondisi masyarakat yang semakin lama semakin memburuk. Fokus penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah (1) Bagaimana strategi kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan pengajian kitab kuning didesa Siyotobagus-Besuki-Tulungagung? (2) Bagaimana strategi kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan manaqiban didesa Siyotobagus-Besuki-Tulungagung? (3) Bagaimana strategi kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan shalawatan didesa Siyotobagus-Besuki-Tulungagung? Skripsi ini bermanfaat bagi desa Siyotobagus kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung sebagai sumbangan pikiran dalam rangka pembinaan dan peningkatan kualitas keagamaan. Bagi kyai di desa Siyotobagus sebagai masukan dalam memilih metode yang efektif sehingga dalam melaksanakan budaya religius dapat mencapai tujuan yang sesuai dengan harapan. Bagi pembaca sebagai tambahan wawasan dan sebagai bahan referensi tentang strategi ulama dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kualtas masyarakat khususnya dalam bidang keagamaan. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan metode observasi,wawancara, dan dokumentasi. Observasi digunakan peneliti untuk mengamati situasi latar alami, data kyai, aktivitas kegiatan keagamaan yang terjadi di desa Siyotobagus dan bertempat di Pon.Pes Manarul Iman. Metode wawancara digunakan untuk mencari informasi tentang startegi kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan keagamaan seperti pengajian kitab kuning, manaqiban, dan sholawatan. Metode dokumentasi ini dijadikan teknik pengunpulan data mengenai daftar profil pondok pesantren Manarul Iman, seperti nama kyai,nama-jama’ah yang ikut dalam kegiatan keagamaan, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Hasil penelitan menunjukkan bahwa 1) Bapak Mualim selaku kyai yang berupaya menciptakan budaya religius pada masyarakat menggunakan metode wetonan atau bandongan. Pelaksanaan metode tersebut adalah bapak Mualim membacakan beberapa bab dari isi kitab kuning kemudian dijelaskan maknanya dan para jama’ah hanya mendengarkan. Selain itu beliau juga menggunakan metode tanya jawab. Setelah bapak Mualim membacakan dan menjelaskan isi kitab kuning, lalu beliau membuka sesi tanya jawab bagi jama’ah yang ingin bertanya. 2) Strategi kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan manaqiban adalah melalui metode demonstrasi (praktek) dan dilaksanakan dengan cara berjama’ah dan rutinan satu minggu sekali setiap malam jum’at sambil membaca beberapa amalan-amalan tertentu seperti tahlil,yasin,asmaul husna, biografi Syekh Abdul Qadir Al-Jailani kemudian diakhiri dengan do’a. 3) Strategi kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan shalawatan adalah dengan cara membentuk sebuah grup shalawatan yang anggotanya adalah ibu-ibu dan dilaksanakan secara rutin yaitu satu bulan sekali setiap malam Jum’at Wage setelah selesai pengajian Bulan Purnama. Namun terkadang juga ditampilkan jika ada yang mengundang pada acara-acara tertentu seperti acara pernikahan, mauludan, isra’ mi’raj, dan lain-lain.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Pendidikan > Pendidikan Islàm
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: 2811133084 ENTI KARIMATUL UMMAH
Date Deposited: 08 Aug 2017 06:46
Last Modified: 08 Aug 2017 06:46
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/5668

Actions (login required)

View Item View Item