PENGARUH TOTAL PEMBIAYAAN, TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA PERBANKAN SYARI’AH DI INDONESIA (Periode Maret 2003 - Maret 2012)

Istifadah, 1752144010 (2017) PENGARUH TOTAL PEMBIAYAAN, TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP NON PERFORMING FINANCING (NPF) PADA PERBANKAN SYARI’AH DI INDONESIA (Periode Maret 2003 - Maret 2012). [ Thesis ]

[img] Text
Cover.pdf

Download (857kB)
[img] Text
Abstrak.pdf

Download (902kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (202kB)
[img]
Preview
Text
Bab 1.pdf

Download (454kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 2.pdf

Download (707kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 3.pdf

Download (182kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 4.pdf

Download (719kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 5.pdf

Download (205kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Bab 6.pdf

Download (88kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (202kB) | Preview

Abstract

Tesis dengan judul “Pengaruh Total Pembiayaan, Tingkat Pengembalian Pembiayaan dan Tingkat Inflasi terhadap Non Performing Financing (NPF) Pada Perbankan Syariah di Indonesia (Periode Maret 2003-Maret 2012)” ini ditulis oleh istifadah dengan dibimbing oleh DR. Nur ‘Aini Latifah SE., MM. dan Dr. Agus Eko Sujianto, SE., MM. Kata Kunci: Total Pembiayaan, Tingkat Pengembalian Pembiayaan, Tingkat Inflasi dan Non Performing Financing (NPF). Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin banyaknya jumlah perbankan syariah di Indonesia, menandakan bahwa pembiayaan perbankan syariah cukup diminati oleh masyarakat. Hal ini dikarenakan pembiayaan perbankan syari’ah mendukung pertumbuhan dunia usaha, sehingga dengan keberhasilan dunia usaha akan berdampak pada peningkatan pendapatan nasional yang mengindikasikan kenaikan pendapatan perkapita masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagi perbankan syariah, pembiayaan merupakan aktiva produktif terbesar dan utama. Pembiayaan perbankan syariah merupakan produk utama bank yang menunjang keuntungan bank syariah. Oleh karena itu kualitas pembiayaan sangat diperhatikan oleh bank syariah. Penilaian aktiva produktif bank syariah tertera pada peraturan Bank Indonesia nomor : 13/13/PBI/2011, tentang penilaian kualitas aktiva produktif bagi bank umum syariah dan unit usaha syariah, pada pasal 8 ayat 2, menjelaskan bahwa kualitas aktiva produktif dalam bentuk pembiayaan digolongkan menjadi lancar, dalam perhatian, khusus, kurang lancar, diragukan dan macet. Rincian kualitas pembiayaan untuk setiap produk pembiayaan yaitu mudharabah, musyarakah, murabahah, istishna, qard, multijasa, ijarah dan salam, tercantum dalam surat edaran bank Indonesia No: 8/22/Dpbs. Tanggal 18 Oktober 2006 menjelaskan bahwa perbankan syariah memiliki resiko pembiayaan, yaitu pada saat bank syariah tidak mendapat kembali pembayaran angsuran dari nasabah pembiayaan. Indikator kesehatan pembiayaan bank syariah adalah non performing financing (NPF), yang merupakan total pembiayaan yang berada dalam kualitas kurang lancar, di ragukan sampai dengan macet. NPF juga di istilahkan sebagai pembiayaan bermasalah perbankan syariah. Terjadinya faktor macet pada pembiayaan perbankan syariah, disebabkan oleh beberapa faktor-faktor baik ekxternal (kondisi perekonomian) dan internal (sistem perbankan syariah). Rumusan masalah dalam penulisan tesis ini adalah: (1)Apakah total pembiayaan berpengaruh terhadap non performing financing (NPF) pada Bank Syariah di Indonesia? (2)Apakah tingkat pengembalian pembiayaan berpengaruh terhadap non performing financing (NPF) pada Bank Syariah di Indonesia? (3)Apakah tingkat inflasi berpengaruh terhadap non performing financing (NPF) pada Bank Syariah di Indonesia? (4)Apakah total pembiayaan, tingkat pengembalian pembiayaan dan tingkat inflasi secara simultan berpengaruh pada non performing financing (NPF) pada Bank Syariah di Indonesia? Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan asosiatif dan jenis penelitian kuantitatif. Populasi dari keseluruhan perbankan syariah yang datanya terangkum dalam laporan statistik Bank Indonesia. Sumber data diperoleh dari data sekunder berupa dokumentasi laporan keuangan publikasi Bank Indonesia. Untuk menguji pengaruh antar variabel secara parsial menggunakan uji t. serta untuk menguji pengaruh total pembiayaan, tingkat pengembalian pembiayaan dan tingkat inflasi secara simultan terhadap non performing financing (NPF), menggunakan regresi linear berganda dengan uji F. Berdasarkan hasil analisis statistik, dapat diketahui: pertama, terhadap pengaruh positif dalam persamaan jangka panjang, total pembiayaan (FIN) terhadap NPF. Hal ini menunjukkan semakin tinggi total pembiayaan maka akan semakin tinggi NPF perbankan syariah, dan sebalikanya. Kedua, terhadap pengaruh positif dalam jangka panjang, tingkat pengembalian pembiayaan (FR) terhadap NPF. Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat pengembalian pembiayaan maka akan semakin tinggi NPF perbankan syariah, dan sebaliknya. Ketiga, terdapat pengaruh positif dalam persamaan jangka panjang, tingkat inflasi (INF) terhadap NPF. Hal ini menunjukkan semakin tinggi tingkat inflasi maka akan semakin tinggi NPF perbankan syariah, dan sebaliknya. Dari hasil pembuktian hipotesis, terbukti bahwa total pembiayaan memiliki pengaruh positif terhadap NPF perbankan syariah. Hipotesis terbukti bahwa tingkat pengembalian pembiayaan memiliki pengaruh positif terhadap NPF perbankan syariah. Dan juga bahwa tingkat inflasi memiliki pengaruh positif terhadap NPF perbankan syariah. Secara bersama-sama ketiga variabel bebas tersebut juga terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikatnya yakni non performing financing (NPF).

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Hukum > Hukum Ekonomi Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: 1752144010 Istifadah
Date Deposited: 22 May 2017 02:00
Last Modified: 22 May 2017 02:00
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/5057

Actions (login required)

View Item View Item