KAJIAN KESHAHIHAN HADITS TENTANG PUASA SUNNAH SYAWAL (Analisis Sanad dan Matan)

Abdurrahman, 3231113001 (2015) KAJIAN KESHAHIHAN HADITS TENTANG PUASA SUNNAH SYAWAL (Analisis Sanad dan Matan). [ Skripsi ]

[img] Text
REVISI SKRIPSI.docx

Download (179kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.docx

Download (100kB)
[img] Text
Cover Luar dan Dalam, SKRIPSI..docx

Download (110kB)

Abstract

Skripsi dengan judul “Kajian Keshahihan Hadits Tentang Puasa Sunnah Syawal” (Analisis Sanad dan Matan) ini ditulis oleh Abdurrahman dibimbing oleh Dr. Salamah Noorhidayati. M. Ag Penelitian dalam skripsi ini di latar belakangi oleh adanya pemahaman sebagian kecil masyarakat seputar pengamalan puasa sunnah syawal, sebagian masyarakat menganggap bahwa, puasa sunnah syawal merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh nenek moyang mereka, seperti Ds, Sungai Baung. Desa Suwak Samin, Kec, Pengabuan Kota, Kuala Tungkal, Jambi. Sebagian masyarakat menagnggap puasa sunnah syawal merupakan sebuah kesunnahan dari Nabi, seperti yang biasa dilakukan oleh kebanyakan umat muslim. Dari latar belakang yang dikemukan di atas, maka rumusan masalah yang akan diangkat dalam penelitian Skripsi ini adalah: Bagaimana kualitas sanad hadits tentang puasa sunnah syawal? Bagaimana kualitas matan hadits tentang puasa sunnah syawal? Sedangkan fokus masalah kualitas hadits tentang puasa sunnah syawal, yaitu untuk mengetahui ke-Shahihan sebuah dalil hadits yang berkaitan dengan puasa sunnah syawal tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kitab-kitab hadits dan fiqh, kitab hadits seperti: Kitab al-Minhaj Syarh Shahih Muslim, Nailul Authar Syarh Muntaqa’ al-Akhbar, Tahdzib al- Tahdzib, Fathul Qarib al-Mujib, Minhajut al-Thalibin wa Umdatul al-Muttaqin fi al-Fiqhi, hadits puasa sunnah syawal dilakukan dengan kritik sanad dan matan dengan tujuan untuk mengetahui kualitas hadits-hadits tersebut. Dalam kritik sanad pedoman yang digunakan dalam jarh wa ta’dil para perawi adalah pedoman yang ditawarkan oleh Ibnu Hajar al-’Asqalani. Dalam perbedaan penilaian terhadap seorang rawi antara ’adil dan jarh yang dijadikan pedoman dalam penyelesaian adalah pendapatnya mayoritas ahli fiqh dan mayoritas ahli ushul yang berbunyi al-jarh muqadam ’ala al-ta’dil Sedangkan dalam kritik matan yang digunakan pedoman adalah menurut pendapatnya Shalah al-Din al-Adlabi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hadits tentang puasa sunah syawal benar-benar dari Nabi dan berkualitas shahih li zatti, karena semua kritikus hadits berkomentar tsiqah, sekalipun ada sebagian kecil kritikus hadits menganggap dhai’if tetap masih unggul yang tsiqah, kata tsiqah gabungan dari sifat adil dan dhabit

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 3231113001 Abdurrahman
Date Deposited: 18 Dec 2015 02:57
Last Modified: 18 Dec 2015 02:57
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/3014

Actions (login required)

View Item View Item