PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA MADRASAH DALAM PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU (Studi Kasus di MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung)

ABADILLAH, ABADILLAH (2009) PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA MADRASAH DALAM PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU (Studi Kasus di MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung). [ Skripsi ]

[img] Text
B1-bad-rev.doc

Download (69kB)
[img] Text
b3-bad-rev.doc

Download (95kB)
[img] Text
b4-bad -asli.doc

Download (337kB)
[img] Text
BAB II-bad-rev-seri3.rtf

Download (154kB)
[img] Text
BAB V-bad.doc

Download (34kB)
[img] Text
pstk-bad.doc

Download (38kB)
[img] Text
cov0.rtf

Download (1MB)
Official URL: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/

Abstract

Skripsi dengan judul “Pelaksanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam Pembinaan Profesionalisme Guru (Studi Kasus di MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung) “ ini ditulis oleh Abadillah, Pendididikan Agama Islam (PAI), NIM: 3211043031 Tahun 2009 dibimbing oleh Dr. Prim Masrokan, M. Pd Kata Kunci: Supervisi Kepala Madrasah, Profesionalisme Latar Belakang Masalah: Posisi dan arti penting supervisi kepala sekolah dan profesionalisme guru dalam mengajar di sekolah, dapat dikemukakan bahwa di masa mendatang eksistensi suatu sekolah tidak semata-mata tergantung pada pemerintah, melainkan terutama tergantung pada penilaian para pengguna out put pendidikan (user) tentang mutu pendidikan pendidikan tinggi yang diselenggarakannya. Agar eksistensinya terjamin, maka sekolah harus melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan pembinaan kinerja guru.. Rumusan Masalah: 1. Bagaimana supervisi kepala madrasah dalam pembinaan profesionalisme guru di MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung?, 2) Bagaimana strategi kepala madrasah dalam pembinaan profesionalisme guru di MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung?, 3) Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi oleh kepala madrasah dalam pembinaan profesionalisme guru di MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung?, 4) Bagaimana solusi yang diambil kepala madrasah dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi untuk pembinaan profesionalisme guru di MTsN Tunggangri Kalidawir Tulungagung? Metode Penelitian: (1). Pendekatan: kualitatif, (2). Jenis Penelitian: deskriptif dan studi kasus, (3). Kehadiran peneliti: peneliti hadir di lokasi MTsN Tunggangri. (4). Sumber Data: Informan terdiri dari kepala sekolah dan tenaga pengajar. (5). Metode Pengumpulan Data: Observasi, wawancara dan dokumentasi, (6). Analisis Data: data dianalisis dengan pendekatan kualitatif, (7). Pengecekan Keabsahan Temuan: perpanjangan kehadiran, triangulasi, dan pemeriksaan teman sejawat. Hasil-hasil Penelitian: 1) Supervisi kepala MTsN Tunggangri dalam pembinaan profesionalisme guru adalah memahami dan menghayati arti, tujuan dan teknik supervisi, menyusun program supervisi pendidikan, melaksanakan program supervisi, memanfaatkan hasil-hasil supervisi, melaksanakan umpan balik dari hasil supervise, 2) Strategi Kepala MTsN Tunggangri dalam membina profesionalisme adalah mendorong guru agar mengikuti KKG dan MGMP sebagai wadah pengembangan profesi guru melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi profesi guru. Selain itu perlu adanya pemberdayaan guru yang telah memiliki sertifikat. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya pemberian tugas yang sesuai dengan kompetensi guru maupun adanya dorongan dari pihak manajemen sekolah yang mampu mendorong motivasi kerja bagi guru, 3) Kendala yang terjadi dalam pembinaan profesionalisme guru adalah sistem pembinaan yang kurang memadai, karena pembinaan lebih menekankan aspek administrasi dan melalaikan aspek profesional; kurangnya tatap muka antara pembina dan guru; kurangnya bekal tambahan pengetahuan dari para pembina, sehingga tidak dapat mengikuti perkembangan baru dalam berbagai mata pelajaran; pembina yang masih menggunakan jalur tunggal dan searah dari tas ke bawah; dan potensi guru sebagai pembina rekan guru lain kurang didaya gunakan, 4) Solusi Kepala Madrasah untuk mengatasi kendala-kendala adalah guru perlu melakukan beberapa usaha yang dilakukan untuk membangun kompetensi guru harus memiliki rasa tidak puas dengan keadaan atau dengan apa yang telah diperoleh, terutama sekali dalam bidang usaha mengajar, guru harus dapat memahami anak sebagai pribadi yang unik, yang satu sama lain memiliki kekuatan dan kecerdasannya masing-masing, guru harus merasa terpanggil untuk menekuni profesinya sebagai guru, dan bukan pekerjaan ”sambilan”

Item Type: Skripsi
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Islàm
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Endang Rifngati S.Sos
Date Deposited: 02 Oct 2015 02:09
Last Modified: 02 Oct 2015 02:09
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/2458

Actions (login required)

View Item View Item