STRATEGI PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MENDIRIKAN SHALAT BERJAMAAH (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Trenggalek)

OKTAFIANI, KRISTINA (2015) STRATEGI PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA MENDIRIKAN SHALAT BERJAMAAH (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Trenggalek). [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER DLL.pdf

Download (499kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (309kB) | Preview
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (383kB)
[img]
Preview
Text
BAB 2.pdf

Download (579kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 3.pdf

Download (256kB) | Preview
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (338kB)
[img]
Preview
Text
BAB 5.pdf

Download (155kB) | Preview
[img] Text
DAFTAR RUJUKAN DAN LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf

Download (758kB)
[img]
Preview
Text
lampiran SURAT IJIN PENELITIAN.pdf

Download (106kB) | Preview
[img]
Preview
Text
lampiran STRUKTUR ORGANISASI.pdf

Download (121kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Kristina Oktafiani, NIM. 3211113103, “Strategi Pembinaan Kedisiplinan Siswa Mendirikan Shalat Berjamaah [Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Trenggalek]”, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, 2015, dosen pembimbing: Drs. H. Ali Rohmad. M.Ag, NIP : 196111101990011001, NIDN : 2010116102. Kata Kunci : Strategi Pembinaan Kedisiplinan Siswa, Mendirikan Shalat Berjamaah, Studi Kasus. Rumusan masalah : 1. Bagaimana strategi pembinaan kedisiplinan siswa mendirikan shalat berjamaah di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Trenggalek ?; 2. Mengapa strategi pembinaan kedisiplinan siswa mendirikan shalat berjamaah itu diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Trenggalek ?. Pendekatan : penelitian kualitatif. Jenis Penelitian : studi kasus. Lokasi penelitian : Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Trenggalek. Kehadiran peneliti : 2 April 2015 sampai 3-Juni-2015. Sampling : purposive sampling, dan snow ball sampling. Sumber data : kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru, karyawan, siswa, peristiwa, dokumen, lingkungan fisik dan sosial madrasah. Metode pengumpulan data : observasi-partisipan, wawancara mendalam, dokumentasi. Data hasil penelitian lapangan : ringkasan data. Prosedur analisis data : data reduction, data display, conclusion drawing (verification). Metode analisis data : deduksi dan komparasi diterapkan dalam bab I, bab II, dan bab III; induksi diterapkan dalam bab IV dan bab V. Pengecekan keabsahan data : perpanjangan keikutsertaan, ketekunan/keajegan pengamatan, triangulasi (antar metode penelitian, antar sumber data, teori/kebijakan), pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Hasil penelitian : 1.Strategi pembinaan kedisiplinan siswa mendirikan shalat berjamaah di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model trenggalek, secara umum, terdiri dari : a. Pemberlakuan peraturan kepala madrasah yang mengharuskan para siswa dan para guru serta para karyawan untuk mendirikan ibadah shalat fardhu secara berjama’ah di masjid milik madarasah, b. Pemberian keteladanan oleh jajaran pimpinan madrasah dan para guru serta para karyawan, c. Pembelajaran mengenai seputar shalat kepada siswa di kelas yang diampu oleh guru mata pelajaran Fiqh, d. Pemberian himbauan secara lisan oleh guru yang bertugas kepada para siswa agar segera ke masjid beberapa saat sebelum dikumandangkan adzan, e. Penentuan jadwal penyelenggaraan shalat berjama’ah di masjid secara bergiliran bagi para siswa antar kelas dengan menugasi siswa tertentu sebagai muadzin dan guru tertentu sebagai imam shalat serta beberapa guru sebagai pendamping, f. Pemberian himbauan secara lisan oleh imam shalat agar jama’ah meluruskan shaf sebelum shalat dimulai sehingga dapat mendirikan shalat dengan khusyu’, g. Pemberian nasehat melalui pendekatan individual bagi siswa yang diketahui kurang aktif mendirikan shalat berjama’ah di masjid milik madrasah dan jika dipandang perlu wali-murid dihadirkan dimadrasah untuk musyawarah menentukan solusi, h. Penentuan sanksi bagi siswa yang diketahui tidak aktif mendirikan shalat berjama’ah di masjid milik madrasah. 2. Strategi pembinaan kedisiplinan siswa mendirikan shalat berjamaah sebagai terdapat dalam kesimpulan pertama itu diterapkan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Model Trenggalek dengan berdasarkan alasan : a. Terdapat panggilan rasa tanggung-jawab dari jajaran pimpinan, guru, dan karyawan madrasah untuk dapat memberikan layanan yang maksimal kepada para siswa baik dalam konteks intra-kurikuler dan ekstra-kurikuler maupun hidden-curriculum melalui pembelajaran, pendidikan, dan pembinaan kedisiplinan termasuk dalam mendirikan shalat fardlu secara berjama’ah di masjid milik madrasah, b. Pendisiplinan siswa dalam mendirikan shalat fardlu secara berjama’ah di masjid milik madrasah dipandang dapat menumbuh-kembangkan karakter Islamiy para siswa terutama untuk lebih mencintai kebenaran dan kebaikan yang dihadirkan oleh Allah swt sebagai asas membangun masa depan generasi muda Indonesia yang menguasai multi-kecerdasan dengan semangat anti-penjajahan yang tidak akan pernah padam demi aktualisasi cita-cita kemerdekaan sebagai termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945, c. Pendisiplinan siswa dalam mendirikan shalat fardlu secara berjama’ah di masjid milik madrasah dipandang dapat menghadirkan manfaat yang amat besar baik bagi individu pelaku maupun masyarakat dalam jangkauan masa sekarang sekaligus masa depan kehidupan kebudayaan global yang kian dekat dengan berkeadaban sekaligus kian jauh dari berkebiadaban.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Pendidikan > Pendidikan Menengah Pertama
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: KRISTINA OKTAFIANI
Date Deposited: 01 Sep 2015 07:09
Last Modified: 01 Sep 2015 07:09
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/1981

Actions (login required)

View Item View Item