SISTEM ELECTRONIC COMMERCE DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM SISTEM FLASH SALE PADA SITUS ELECTRONIC COMMERCE LAZADA DAN BUKALAPAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF INDONESIA BUKALAPAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM

MUHAMAD AJI PURWANTO, 12502174008 (2020) SISTEM ELECTRONIC COMMERCE DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM SISTEM FLASH SALE PADA SITUS ELECTRONIC COMMERCE LAZADA DAN BUKALAPAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF INDONESIA BUKALAPAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN HUKUM. [ Thesis ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (163kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (100kB) | Preview
[img] Text
BAB I.pdf

Download (190kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (500kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (225kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (970kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (77kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (104kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Tesis dengan judul “Sistem Flash sale Pada Situs Electronic Commerce Lazada dan Bukalapak Perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia” ini ditulis oleh Muhamad Aji Purwanto, NIM. 12502174008 dengan (Pembimbing I) Dr. Saifudin Zuhri, M.Ag dan (Pembimbing II) Dr. Kutbuddin Aibak, M.H.I Keyword: Sistem, Flash sale, Electronic Commerce, Hukum Islan dan Hukum Positif Indonesia Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perkembangan informasi dan teknologi pada masa sekarang ini. Di Indonesia sejak memasuki tahun 2016 sampai resmi didukungnya jual beli online atau biasa juga disebut electronic commerce oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2017, para pelaku bisnis online terus memacu perdagangannya. Di Indonesia, contohnya ada perusahaan jual beli online seperti Lazada dan Bukalapak yang bergerak di bidang ritel. Banyak dari perusahaan lain yang bergerak di bidang jual beli online bersaing untuk mendapatkan nilai dan keuntungan yang tinggi dibandingkan lainnya. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan metode promosi yang bisa menarik minat pembeli. Diantara metode promosi tersebut yang lagi menarik minat pembeli saat ini adalah flash sale. Dua perusahaan jual beli online yang telah disebutkan di awal menggunakan metode promosi falsh sale ini untuk menarik minat beli pelanggan. Pelanggan atau pembeli yang ingin mengikuti flash sale ini tidak bisa sembarang orang. Lazada memulai dengan menjual smartphone keluaran terbaru di tahun 2017, yaitu Xiomi Redmi 5a dengan harga Rp 999.000,- yang padahal umumnya dijual di pasaran seharga Rp 1.300.000,-. Bukalapak pun juga menerapkan metode yang sama, namun dengan merk yang berbeda. Namun, pelanggan tidak bisa dengan mudah untuk mendapatkan barang tersebut. masih banyak langkah-langkah yang harus dilalui untuk mendapatkan barang tersebut lewat flash sale. Rumusan masalah yang penulis munculkan pada karya ilmiah ini adalah (1) Bagaimana system flash sale dalam situs electronic commerce Lazada dan Bukalapak? (2) Bagaimana system flash sale dalam situs electronic commerce Lazada dan Bukalapak perspektif Hukum Islam? (3) Bagaimana system flash sale dalam situs electronic commerce Lazada dan Bukalapak perspektif Hukum Positif Indonesia? Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang system flash sale dari Lazada dan Bukalapak perspektif Hukum Islam dan Hukum Positif Indonesia. Penelitian ini digunakan metode pendekatan studi kepustakaan (library research) dan discourse analysis. Metode library research digunakan untuk memecahkan suatu masalah menggunakan penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka dan hasil-hasil penelitian yang terkait dengan topik (masalah) kajian. Sedangkan discourse analysis digunakan untuk memperoleh penelaahan dan pengkajian secara kritis terhadap teks maupun gambar yangdiambil dari sumber data, terutama dari sumber data primer yang berupa capture atau screenshot. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa flash sale yang diadakan oleh Lazada dan Bukalapak sistemnya sama seperti jual beli online seperti biasanya. Artinya, pembeli yang melakukan pembelian diperintahkan terlebih dahulu untuk memesan, kemudian membayarkan sejumlah uang secara tunai melalui transfer, dan kemudian barang akan dikirim. Jika dilihat dalam Islam, langkah seperti itu sama juga bisa diqiyaskan dengan jual beli salam atau jual beli pesanan. Dalam hukum positif Indonesia, hal tersebut sama dengan jual beli pesanan biasa. Dari kedua perspektif hukum tersebut, maka flash sale boleh dilakukan, dengan beberapa catatan. Yaitu, perjanjian jual beli yang dilakuka telah memenuhi rukun dan syarat yang telah ditentukan, baik dalam hukum Islam maupun hukum Positif Indonesia. Sedangkan, tentang langkah-langkah yang harus dilalui pembeli untuk mendapatkan barang, hal tersebut sudah merupakan risiko dalam berkompetisi. Dalam perspektif hukum Islam, hal tersebut tidak masuk dalam maisyir atau judi karena tidak ada acuan atau uang yang dipertaruhkan dalam hal untuk mendapatkan kelipatan nilai atau barang. Dalam hukum positif Indonesia, langkah-langkah tersebut lumrah untuk dilakukan dan hal tersebut dilakukan secara sadar oleh para pihak (terutama pembeli). Sehingga, itu sudah bisa dinyatakan sebagai suau kesediaan atau persetujuan pembeli untuk mentaati kebijakan dan peraturan yang telah ditentukan oleh perusahaan electronic commerce yang menyelenggarakan event flash sale.

Item Type: Thesis (UNSPECIFIED)
Subjects: Hukum > Hukum Ekonomi Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Hukum Ekonomi Syariah
Depositing User: 12502174008 MUHAMAD AJI PURWANTO
Date Deposited: 17 Feb 2021 02:45
Last Modified: 28 Apr 2021 03:29
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/18713

Actions (login required)

View Item View Item