PERSAINGAN EKONOMI MAJELIS SHALAWAT DI TULUNGAGUNG

GURINDAM BAYU BANGSAWAN, 17302153005 (2019) PERSAINGAN EKONOMI MAJELIS SHALAWAT DI TULUNGAGUNG. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (839kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (729kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (328kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (374kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (271kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (269kB) | Preview
[img] Text
BAB V.pdf

Download (178kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (504kB)

Abstract

ABSTRAK Gurindam Bayu Bangsawan, Persaingan Ekonomi Majelis Shalawat di Tulungagung. Skripsi Tulungaguung: Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah, IAIN Tulungagung, 2019. Penelitian ini bertujuan untuk fokus melihat bagaimana persaingan antar majelis sholawat, tidak hanya persaingan identitas tetapi pada persaingan ekonominya. Sebab, shalawat memiliki makna berbeda bagi beberapa orang-orang Muslim, yaitu sebagai suatu bentuk penampilan kesalehan, ketaatan pada ajaran agama, dan juga perwujudan ibadah, Menjamumya majelis ini dapat dikategorikan dalam terminologi barn dikalangan muslim yakni muslim kelas menengah Muslim. Kelas menengah, yang memang memiliki kekuatan ekonomi dan berwawasan luas, dengan mudah dapat mengakses dan mengikuti beberapa kegiatan keagamaan yang secara spesiflk dirancang dan disediakan khusus bagi mereka.Kondisi itulah yang kemudian menciptakan “habitus” yang mengedepankan komoditisasi dan komodifikasi Islam secara berulang sebagai modal kultural sekaligus sebagai identitas. Adapun rumusan masalah yang diajukan meliputi: 1) Bagaimana latar belakang berdirinya majelis shalawat di Tulungagung?, 2) Apa saja bentuk-bentuk kegiatan majelis shalawat yang memiliki dampak ekonomi?, dan 3) Bagaimana bentuk persaingan ekonomi antar majelis shalawat? Tujuan penelitian ini yaitu, 1) Untuk mengetahui dan memahami sejarah berdirinya majelis shalawat di Tulungagung, 2) Untuk mengetahui dan memahami bentuk-bentuk kegiatan majelis shalawat yang memiliki dampak ekonomi, dan 3) Untuk mengetahui dan memahami bentuk persaingan ekonomi antar mejelis shalawat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Untuk mengumpulkan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku'yang diamati. Hasil penelitian ini adalah 1) Awal mula munculnya Gebyar shalawat di Tulungagung ini ditandai dengan hadimya Habib Syekh di wiiayah mataraman tepatnya berada di pondok Lirboyo Kediri, 2) Kegiatan shalawat ternyata merubah relasi audiences (Nahdliyin) dengan artis (Habib), relasi yang terbentuk ini pada dasamya sama dengan model franchise (waralaba), dan 3) dengan menghadirkan atribut-atribut material, panggung “megah”, paket pesanan sound system dan proyektor dan pembuat film, dibentuk dari standarisasi penginderaan yang dikondisikan dan disituasikan secara hiperestesis. Kata Kunci: Persaingan Ekonomi, Majlis Shalawat, dan Muslim Kelas Menengah

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Filosofi
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Filsafat Agama
Depositing User: GURINDAM BAYU BANGSAWAN 17302153005
Date Deposited: 04 Aug 2020 03:29
Last Modified: 02 Jun 2021 04:37
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/15913

Actions (login required)

View Item View Item