PERAN PEREMPUAN KARIER DALAM KELUARGA STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-SYA’RA>WI, DAN TAFSIR AL-MISHBA>H

ULIN NA’MAH, 17301153041 (2019) PERAN PEREMPUAN KARIER DALAM KELUARGA STUDI KOMPARATIF TAFSIR AL-SYA’RA>WI, DAN TAFSIR AL-MISHBA>H. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (751kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (454kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (274kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (447kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (756kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (857kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (933kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (275kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (306kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Peran Perempuan Karier dalam Keluarga, Studi Komparatif Tafsir al-Mishbah dan Tafsir Sya’ra>wi> ” ditulis oleh Ulin Na’mah, NIM 17301153041. Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Dosen Pembimbing : Dr. Ahmad Zainal Abidin, M.A. Secara umum perempuan diperbolehkan berkarier dengan syarat membutuhkan dan dibutuhkan oleh pekerjaan, mampu menjaga diri dari kesuciannya, dan tidak melanggar ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku. Hal ini akan mengalihkan peran domestik perempuan dalam praktiknya. Mengingat perempuan memiliki sifat kodrati yang tidak bisa dialihkan kepada laki-laki atau kepada lembaga tertentu. Kaitannya dengan ini, Tafsir Sya’rawi menjawab dengan pemaknaan khusus yang mengetengahkan perempuan pada sektor publik, di sela-sela peran domestiknya. Kaitannya dengan ini peran perempuan semakin berpindah tempat dan tidak memasuki pada ketentuan-ketentuan yang telah disyariatkan Islam. Penelitian ini berangkat dari banyaknya pandangan dan perbedaan dalam memahami teks Alquran. Posisi perempuan karier sering diperdebatkan oleh masyarakat, karena adat istiadat menetapkan, tempat terhormat perempuan adalah berada di dalam rumah, dan tidak layak bagi perempuan untuk bergerak bebas seperti kaum laki-lak. Di sisi lain posisi karier perempuan seringkali banyak mempengaruhi peran domestiknya, sehingga banyak lembaga-lembaga yang mengambil alih posisi perempuan dalam pemenuhan tugas rumah tangga. Peran domestik perempuan seringkalinya bergeser, disebabkan adanya pemenuhan pada sektor publik peran perempuan. Sehingga dalam penelitian ini ingin mengungkap bagaimana bangunan dari penafsiran Quraish Shihab dan al-Sya’rawi tentang perempuan dalam peran-peran yang dimilikinya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana peran domestik perempuan sebagai istri, ibu, dan sekaligus sebagai manager keuangan keluaga dalam tafsir al-Mishbah dan al-Sya’rawi. (2) Bagaimana peran perempuan dalam ranah sosial, politik, dan kebudayaan dalam tafsir al-Mishbah dan al-Sya’rawi.(3). Bagaimanakah analisis komparatif Tafsir al-Mishbah dan Tafsir Syar’awi dalam memahami peran domestik maupun peran publik perempuan. Penelitian ini menggunakan studi komparatif, yaitu metode penafsiran yang membandingkan penafsiran dari kedua mufassir. Dengan merujuk pada mufassir kontemporer, yaitu Quraish Shihab dan Mutawalli al-Sya’rawi. Keduanya memiliki kemampuan dalam menginterpretasikan masalah agama dengan sangat mudah, dan memfokuskan titik-titik keimanan dalam penafsirannya. Sehingga memudahkan pembaca dalam memahaminya. Kajian ini bertujuan untuk mencari persamaan dan perbedaan dari masing-masing penafsiran, baik yang terdapat dalam metodologi, maupun dalam subtansi penafsiran. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan library research. Untuk menjawab rumusan masalah diatas, maka digunakan metode analisis komparatif, sehingga menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. (1) Quraish Shihab dan al-Sya’rawi sepakat bahwasannya perempuan memiliki peran penuh dalam tugas domestiknya. Tidak di limpahkan kepada lembaga-lembaga tertentu yang mampu menaunginya. (2) Sedangkan dalam peran publik perempuan, Quraish Shihab dan al-Sya’rawi memiliki sedikit perbedaan dalam penafsiran secara umum dan khusus. (3) Analisis komparatif Tafsir al-Mishbah dan al-Sya’rawi tentang peran domestik maupun publik perempuan, menghasilkan temuan bahwasannya secara umum perempuan diperbolehkan berkarier, baik di dalam maupun di luar rumah. Akan tetapi melihat sifat kodrati perempuan yang mempunyai kelebihan untuk mengandung, melahirkan, menyusui, dan merawat anak-anaknya, sehingga tidak sepenuhnya perempuan mampu berkiprah pada sektor publik. Dengan ini melahirkan kajian khusus dengan mempertimbangkan bagian dari peran domestik perempuan (sebagai istri, ibu, dan manager keuangan keluarga), untuk tetap berkiprah pada sektor publik. Kata Kunci : Peran Perempuan Karier, Tafsir al-Mishbah, Tafsir Sya’rawi.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin, Adab Dan Dakwah > Ilmu Al-Quran Dan Tafsir
Depositing User: 17301153041 ULIN NA’MAH
Date Deposited: 05 Dec 2019 03:49
Last Modified: 05 Dec 2019 03:49
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/14077

Actions (login required)

View Item View Item