INTERNALISASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI RUWATAN BAYI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KEDUNGBUNDER SUTOJAYAN BLITAR

RIKZA ROFIQOH, 1721143345 (2019) INTERNALISASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM TRADISI RUWATAN BAYI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KEDUNGBUNDER SUTOJAYAN BLITAR. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (527kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (497kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (853kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (448kB) | Preview
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (820kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (618kB)
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (187kB)
[img] Text
DAFTAR RUJUKAN.pdf

Download (394kB)

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Tradisi Ruwatan Bayi pada Masyarakat di Desa Kedungbunder Sutojayan Blitar” ditulis oleh Rikza Rofiqoh, Nim: 171143345, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negri (IAIN) Tulungagung. Dosen Pembimbing H. Muh. Nurul Huda. M.A. Kata Kunci: Nilai-Nilai Religius, Tradisi Ruwatan Bayi Latar belakang penelitian ini Sebagian masyarakat Jawa yang masih memegang teguh tradisi, sebagian masyarakat lainnya lebih fleksibel dalam melaksanakan tradisi. Fleksibel dalam pengertian selamatan yang diadakan disesuaikan dengan kemampuan,waktu, biaya, dan tenaga. Sehingga selamatan kehamilan sampai dengan kelahiran yang diadakan tidak begitu rumit baik mengenai ubarampenya maupun prosesi pelaksanaannya dengan tidak merubah tujuan dari diadakannya selamatan tersebut. Pada dasarnya, selamatan kehamilan sampai dengan kelahiran mempunyai tujuan agar proses kehamilan sampai dengan kelahiran dapat berjalan lancar tanpa halangan dan bayi yang dilahirkan diberikan keselamatan. Seperti asal katanya slamet maka selamatan juga mempunyai tujuan agar semua prosesi dapat selamat, selamat dari halangan yang membahayakan ibu hamil dan bayinya, dan selamat dari gangguan makhluk halus yang suka mengganggu. Fokus penelitian ini adalah: 1) Bagaimana Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Brokohan pada Masyarakat di Desa Kedungbunder Sutojayan Blitar. 2) Bagaimana Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Sepasaran pada Masyarakat di Desa Kedungbunder Sutojayan Blitar. 3) Bagaimana Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Selapanan pada Masyarakat di Desa Kedungbunder Sutojayan Blitar. Dengan tujuan untuk mendeskripsikan Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Brokohan, Sepasaran dan Selapanan pada Masyarakat Desa Kedungbunder Sutojayan Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. lokasi penelitiannya di Kelurahan Kedungbunder Sutojayan Blitar. Sumber data diperoleh dari dua jenis yaitu sumber data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan pengecekan keabsahan datanya menggunakan perpanjangan keikutsertaan, keajegan pengamatan, triangulasi dan pemeriksaan sejawat. Skripsi ini bisa dimanfaatkan bagi kepala Kelurahan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka peningkatan pemahaman masyarakat. Bagi tokoh masyarakat untuk bahan pertimbangan dalam menanamkan nilai-nilai Religius pada masyarakat melalui tradisi ruwatan bayi. Bagi peneliti selanjutnya untuk xv acuan dalam penyusunan desain penelitian lanjutan yang relevan dengan pendekatan yang variatif. Hasil penelitian mengenai Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Tradisi Ruwatan Bayi pada Masyarakat Kelurahan Kedungbunder Sutojayan Blitar adalah tidak tgerlepas dari Tauhid. 1) Internalisasi nilai-nilai religius dalam tradisi brokohan seperti bayi yang baru lahir di adzani dan di iqomahi, kemudian penguburan ari-ari (batur bayi) hal tersebut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat atas rahmat dan nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita agar selalu bertaqwa, kuat keimananya, memiliki hati yang lapang dan terhindar dari iri dan dengki dan agar selamat di dunia dan akhirat, sebagai ajang shodaqoh juga. 2) Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Tradisi Sepasaran adalah seperti potong rambut, membaca surat pendek dan ayat kursi, pemberian nama bayi, slamatan. dalam memberi nama si bayi hal tersebut mengikuti sunnah Rosul, karena nama merupakan sebuah do’a untuk si bayi, dan di dalam sepasaran ada makanan berupa iwel-iwel yaitu berasal dari kata waliwaliddayya yang maksudnya adalah birull walidayyn atau agar anak berbakti kepada kedua orang tua. 3) Internalisasi Nilai-Nilai Religius dalam Tradisi Selapanan adalah seperti mencukur rambut, slamatan. Hal tersebut merupakan kesunahan dalam selapanan agar agar menapat petunjuk dari Allah dan bersifat rendah hati.

Item Type: Skripsi
Subjects: Agama
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Agama Islam
Depositing User: 1721143345 RIKZA ROFIQOH
Date Deposited: 20 Nov 2019 07:50
Last Modified: 20 Nov 2019 07:50
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/13881

Actions (login required)

View Item View Item