USAHA GURU DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH WAHID HASYIM UDANAWU BLITAR

RIRIS WAHYUNI, 17205153178 (2019) USAHA GURU DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH WAHID HASYIM UDANAWU BLITAR. [ Skripsi ]

[img]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (617kB) | Preview
[img]
Preview
Text
ABSTRAK.pdf

Download (291kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (89kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (310kB) | Preview
[img]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (411kB) | Preview
[img] Text
BAB III.pdf

Download (223kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (368kB) | Preview
[img] Text
BAB VI.pdf

Download (132kB)
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (151kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Skripsi dengan judul “Usaha Guru dalam Mengembangkan Potensi Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Udanawu Blitar” ini ditulis oleh Riris Wahyuni, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), NIM: 17205153178 Tahun 2019 dibimbing oleh Drs. H. Masduki, M.Ag. Kata kunci: Usaha Guru, Intelektual, Emosional, Spiritual. Penelitian dalam skripsi ini menjelaskan betapa pentingnya peran seorang guru untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri siswa. Guru merupakan role model sekaligus orang tua bagi siswa untuk memahami dirinya dan mengetahui dunia luar. Dengan begitu siswa akan mampu mewujudkan pengembangan intelektual, emosional dan spiritual untuk menghadapi tantangan masa depan. Usaha guru dalam mengembangkan potensi intelektual bukan hanya melalui kegiatan dalam kelas namun juga menerapkannya melalui kegiatan pada jam luar sekolah. Kegiatan pengembangan tersebut diantaranya: bimbingan belajar pada jam sekolah, memberikan pengayaan, perbaikan, pendekatan khusus, pembinaan olimpiade, catur pada jam luar kelas dll. Sedangkan usaha guru dalam mengembangkan potensi emosional melalui: buku penghubung, hukuman yang mendidik, ice breaking, kegiatan pencak silat dll. Dan untuk menyempurnakan ke dua potensi tersebut guru juga mengembangkan potensi spiritual yakni: Pembiasaan shalat berjama’ah, madin dan TPQ, kegiatan infak akhirat dll. Oleh karena itu sangat penting sekali bagi pendidik untuk memiliki kompetensi guna mencapai pengembangan tersebut dan tujuan dari pendidikan terpenuhi secara optimal. Fokus penelitian ini: 1) Bagaimana usaha guru dalam mengembangkan potensi intelektual siswa di MI Wahid Hasyim Udanawu Blitar 2) Bagaimana usaha guru dalam mengembangkan potensi emosional siswa di MI Wahid Hasyim Udanawu Blitar 3) Bagaimana usaha guru dalam mengembangkan potensi spiritual siswa di MI Wahid Hasyim Udanawu Blitar. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.Data yang diperoleh peneliti yaitu melalui tiga metode, observasi partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan triangulasi. Dalam memperoleh data subyek yang peneliti dapatkan dari kepala sekolah Supriadi, S.Pd., waka kesiswaan Nur Khasanah, S.Pd.I., guru agama Imam Subaweh, S.Pd., guru pembina hadrah Neda Aulia Ifadani, S.Pd., dan siswa kelas 5 Dewi Zulaikha. Teknik analisis data dalam skripsi ini ada tiga yaitu analis sebelum dilapangan, analisis data dilapangan, dan analisis data setelah dilapangan. Lokasi penelitian terletak di MI Wahid Hasyim Udanawu Blitar. Dari penelitian ini dapat dilihat hasil temuan penelitian yaitu: 1) Bagaimana usaha guru dalam mengembangkan potensi intelektual siswa di MI Wahid Hasyim Udanawu Blitar adalah: Guru melakukan usaha bimbingan pada jam sekolah, memberikan pengayaan, perbaikan, pendekatan khusus, pembinaan olimpiade, xv catur dan pemberian reward sehingga siswa yang kurang dalam memahami pengetahuan akan terbantu dan siswa yang sudah bisa tetap berlatih untuk lebih mengoptimalkan kemampuan pengetahuan yang dimiliki. 2) Bagaimana usaha guru dalam mengembangkan potensi emosional siswa di MI Wahid Hasyim Udanawu Blitar adalah: Guru melakukan usaha dengan menyediakan buku penghubung, memberikan tindakan hukuman yang mendidik bagi siswa yang melakukan suatu pelanggaran contoh bertengkar dengan teman, memberikan ice breaking ketika siswa merasa bosan dan tidak semangat, serta melakukan suatu pembinaan kegiatan pencak silat dan mewarnai. 3) Bagaimana usaha guru dalam mengembangkan potensi spiritual siswa di MI Wahid Hasyim Udanawu Blitar adalah dengan memberikan kurikulum pembiasaan shalat berjama’ah baik shalat dhuha dan dzuhur, guru bekerja sama dengan lembaga madin, guru menganjurkan siswa untuk ikut TPQ, Pengembangan tahfidz, MTQ dan Hadrah. Semuanya merupakan bentuk usaha guru dalam mengembangkan potensi yang ada di MI Wahid Hasyim.

Item Type: Skripsi
Subjects: Pendidikan > Pendidikan Dasar
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Pendidikan Guru MI
Depositing User: 17205153178 RIRIS WAHYUNI
Date Deposited: 15 May 2019 03:14
Last Modified: 15 May 2019 03:14
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/10829

Actions (login required)

View Item View Item