Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu pend. Islam

Sulistyorini, Sulistyorini (2012) Implementasi Manajemen Peningkatan Mutu pend. Islam. Teras, Yogyakarta. ISBN 978-406-978-379-2

[img] Text
Dr. SULISTYORINI, M.Ag - IMPLEMENTASI MPM PI.pdf

Download (29MB)

Abstract

Lembaga pendidikan Islam merupakan salah satu institusi sosial yang memiliki peran strategis dalam pembinaan kepribadian anak. Pendidikan Islam berfungsi sebagai mediator, di mana ajaran Islam dapat disosialisasikan kepada masyarakat dalam berbagai tingkatannya. Melalui pendidikan Islam inilah, masyarakat Indonesia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam sesuai dengan ketentuan al-Qur’an dan as-Sunnah. Sehubungan dengan itu tingkat kedalaman pemahaman, penghayatan dan pengamalan masyarakat terhadap ajaran Islam amat tergantung pada tingkat mutu pendidikan Islam yang diterimanya. Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka pendidikan Islam di Indonesia sering kali mengalmi berbagai masalah yang tidak ringan. Salah satu permasalahan pendidikan Islam yang tidak ringan adalah rendahnya mutu pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Bahkan lebih naïf lagi, madrasah diposisikan pada posisi yang terendah di antara lembaga-lembaga pendidikan yang mempunyai kualitas rendah tersebut. Rendahnya mutu pendidikan tersebut dapat dilihat pada hasil-hasil studi internasional yang selalu menempatkan pendidikan Indonesia dalam posisi “juru kunci”. Hasil studi The Third Internasional Mathematics and Science Study Repeat 1999 (TIMSSS-R 1999) yang dilaksanakan pada 38 negara dari lima benua, yaitu Asia, Australia, Afrika, Amerika dan Eropa menempatkan peserta didik SLTP Indonesia pada urutan ke 32 dan 34 untuk skor tes IPA dan Matematika. Peserta didik dari negara tetangga Singapura menduduki urutan yang pertama dan kedua untuk skor tes Matematika dan IPA. Indikator lain menunjukkan bahwa berdasarkan pada Human Development Index (HDI), Indonesia berada pada urutan yang ke 102 dari 164 negara dan Indonesia masih berada di bawah Vietnam. Di samping itu, hasil studi International Institute for Development menempatkan Indonesia pada urutan ke 49 dari 49 negara. Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa perbaikan mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil. Pertama, strategi pembangunan selama ini lebih bersifat input oriented. Strategi yang demikian lebih bersandar kepada asumsi bahwa bilamana semua input pendidikan telah dipenuhi, seperti penyediaan buku-buku (materi ajar) dan alat belajar lainnya, penyediaan sarana pendidikan, pelatihan guru dan tenaga kependidikan lainnya, maka secara otomatis lembaga pendidikan (sekolah) akan dapat menghasilkan output (keluaran) yang bermutu sebagaimana yang diharapkan. Kedua, pengelolaan pendidikan selama ini masih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Dengan kata lain, bahwa kompleksitasnya cakupan permasalahan pendidikan, seringkali tidak dapat terpikirkan secara utuh dan akurat oleh birokrasi pusat Semoga kehadiran buku ini benar-benar bisa memberikan seberkas cahaya terang dalam dunia pendidikan kita, dalam rangka mencapai tuiuan pendidikan yang telah dicanangkan dan diamanatkan oleh undang-undang serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia. Pemberian otonomi dalam pendidikan menuntut pendekatan manajemen yang lebih kondusif di sekolah atau madrasah agar dapat mengakomodasi seluruh keinginan sekaligus memberdayakan berbagai komponen masyarakat secara efektif,guna mendukung kemajuan dan sistem yang ada di sekolah atau madrasah.

Item Type: Book
Subjects: Pendidikan Islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan > Manajemen Pendidikan Islam
Depositing User: Dra 196512152003122001 SULISTYORINI, M.Ag.
Date Deposited: 08 Apr 2019 07:04
Last Modified: 08 Apr 2019 07:04
URI: http://repo.uinsatu.ac.id/id/eprint/10414

Actions (login required)

View Item View Item